~Aku Berfikir Maka Aku Ada~

Senin, 19 Agustus 2013

Posted by Unknown | File under :
“Cogito ergo sum”

Apaan tuch..!!! Bahasa apa itu!!! Maksudnya apa???
Baiklah..edisi kali ini saya akan mencoba menceritakan tentang sesuatu..sesuatu atw seseorang yah!!! Emm..seseorang yang punya sesuatu kali yah..haha..

“Cogito ergo sum” inilah yang dikatakan oleh seorang Rene Descartes yang artinya “saya berpikir maka saya ada”…Maksudnya??? Maksudnya itu..Rene Descartes mengungkapkan sebuah makna tentang keberadaan..untuk memecahkan keraguan..keraguan disini maksudnya pengetahuan yang tidak dapat diragukan. Jadi menurut Rene Descartes eksistensi pikiran manusia adalah sesuatu yang absolut dan tidak dapat diragukan, sebab meskipun suatu pemikiran tentang sesuatu salah, pikirannya tertipu oleh suatu matriks, ia ragu dan segalanya, tidak dapat diragukan lagi bahwa pikiran itu sendiri eksis atw ada. Jadi ini sebenarnya hanya untuk orang normal yang belum rusak saraf-saraf otaknya karena kalau orang yang rusak saraf-saraf otaknya itu memang sudah tidak mampu berfikir.  “Cogito ergo sum” berasal dari bahasa latin..kalau bahasa Inggris nya “I think, therefore I am”..yang artinya “saya berfikir maka saya ada”. Emm..saya pikir ini cukup sebagai pengantar..sebelum saya bercerita lebih jauh tentang Rene Descartes yang terkenal dengan tulisannya itu tadi “Cogito ergo sum”..  Tapi bukan itu aja lho hasil karyanya..masih banyak yang lain yang juga tidak kalah tenarnya sama artis-artis Hollywood..alah..lebey..hahaha.. Oklay langsung saja disimak baik-baik cerita dibawah ini..

Riwayat Rene Descartes

Rene Descartes lahir di La Haye, Perancis, 13 Maret 1956. Dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literature berbahasa latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terkenal yaitu Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641). Rene Descartes dikenal sebagai bapak filsafat modern.

Rene Descartes lahir disebuah keluarga Burjois, ayah Descartes adalah ketua Parlemen Inggris dan memiliki tanah yang sangat luas. Ketika ayah Descartes meninggal, ia menerima warisan ayahnya dan menjual tanah warisan tersebut. Lalu ia menginvestasikan uang hasil dari menjual tanahnya dengan pendapatan 6000 atau 7000 franc / tahun. Dia bersekolah di Universitas Jesuit di La Fleche dari tahun 1604-1612, yang tampaknya telah memberikan dasar-dasar matematika modern. Pada tahun 1612, dia pergi ke Paris, namun kehidupan sosial di sana dia anggap membosankan, dan kemudian dia mengasingkan diri ke daerah terpencil di Perancis untuk menekuni Geometri, nama daerah terpencil itu Faubourg. Teman-temannya menemukan dia di tempat perasingan yang ia tinggali, maka untuk lebih menyembunyikan diri, ia memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi tentara Belanda (1617). Ketika Belanda dalam keadaan damai, dia tampak menikmati meditasinya tanpa gangguan selama dua tahun. Tetapi, meletusnya Perang Tiga Puluh Tahun mendorongnya untuk mendaftarkan diri sebagai tentara Bavaria (1619). Di Bavaria inilah selama musim dingin 1619-1690, dia mendapatkan pengalaman yang dituangkannya ke dalam buku Discours de la Methode (Russel, 2007:733). Descartes mendapat julukan "Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17 dan 18.


Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir. Dalam bahasa Latin kalimat ini adalah: “cogito ergo sum” sedangkan dalam bahasa Perancis adalah: “Je pense donc je suis”, yang artinya adalah: "Aku berpikir maka aku ada". Atau dalam bahasa Inggris “I think, therefore I am”. Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang memengaruhi perkembangan kalkulus modern. Ia juga pernah menulis buku sekitar tahun 1629 yang berjudul Rules for the Direction of the Mind yang memberikan garis-garis besar metodenya. Tetapi, buku ini tidak komplit dan tampaknya ia tidak berniat menerbitkannya. Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih dari lima puluh tahun sesudah Descartes tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634, Descartes menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih mendalam tentang anatomi dan fisiologi, dia melakukan penjajakan secara terpisah-pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri seperti optik, meteorologi, matematika, dan berbagai cabang ilmu lainnya.

Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan pikiran Eropa:
o    pandangan mekanisnya mengenai alam semesta
o    sikapnya yang positif terhadap penjajakan ilmiah
o    tekanan yang, diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu pengetahuan
o    pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis
o    penitik pusatan perhatian terhadap epistemology
Karya Filsafat

Pengetahuan Yang Pasti

Karya filsafat Descartes dapat dipahami dalam bingkai konteks pemikiran pada masanya, yakni adanya pertentangan antara scholasticism dengan keilmuan baru galilean-copernican. Atas dasar tersebut ia dengan misi filsafatnya berusaha mendapatkan pengetahuan yang tidak dapat diragukan. Metodenya ialah dengan meragukan semua pengetahuan yang ada, yang kemudian mengantarkannya pada kesimpulan bahwa pengetahuan yang ia kategorikan ke dalam tiga bagian dapat diragukan.
  1. Pengetahuan yang berasal dari pengalaman inderawi dapat diragukan, semisal kita memasukkan kayu lurus ke dalam air maka akan tampak bengkok.
  2. Fakta umum tentang dunia semisal api itu panas dan benda yang berat akan jatuh juga dapat diragukan. Descrates menyatakan bagaimana jika kita mengalami mimpi yang sama berkali-kali dan dari situ kita mendapatkan pengetahuan umum tersebut
  3. Logika dan Matematika prinsip-prinsip logika dan matematika juga ia ragukan. Ia menyatakan bagaimana jika ada suatu makhluk yang berkuasa memasukkan ilusi dalam pikiran kita, dengan kata lain kita berada dalam suatu matriks.

Dari keraguan tersebut, Descartes hendak mencari pengetahuan apa yang tidak dapat diragukan. Yang akhirnya mengantarkan pada premisnya Cogito Ergo Sum (saya berpikir maka saya ada). Baginya eksistensi pikiran manusia adalah sesuatu yang absolut dan tidak dapat diragukan. Sebab meskipun pemikirannya tentang sesuatu salah, pikirannya tertipu oleh suatu matriks, ia ragu akan segalanya, tidak dapat diragukan lagi bahwa pikiran itu sendiri eksis/ada.

Pikiran sendiri bagi Descartes ialah suatu benda berpikir yang bersifat mental (res cogitans) bukan bersifat fisik atau material. Dari prinsip awal bahwa pikiran itu eksis Descrates melanjutkan filsafatnya untuk membuktikan bahwa Tuhan dan benda-benda itu ada.

Ontologi Tuhan dan Benda

Berangkat dari pembuktiannya bahwa pikiran itu eksis, filsafatnya membuktikan bahwa Tuhan ada dan kemudian membuktikan bahwa benda material ada.
Descrates mendasarkan akan adanya Tuhan pada prinsip bahwa sebab harus lebih besar, sempurna, baik dari akibat. Dalam pikiran Descrates ia memiliki suatu gagasan tentang Tuhan adalah suatu makhluk sempurna yang tak terhingga. Gagasan tersebut tidak mungkin muncul/disebabkan oleh pengalaman dan pikiran diri sendiri, karena kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sempurna dan dapat diragukan sehingga tidak memenuhi prinsip sebab lebih sempurna dari akibat. Gagasan tentang Tuhan yang ada dalam kepala (sebagai akibat) hanya bisa disebabkan oleh sebuah makhluk sempurna yang menaruhnya dalam pikiran saya, yakni Tuhan.

Setelah membuktikan adanya Tuhan, Descrates membuktikan bahwa benda material itu eksis. Ia menyatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan ketidakmampuan untuk membuktikan bahwa benda material itu sejatinya tidak ada. Bahkan Tuhan menciptakan manusia untuk memiliki kecenderungan pemahaman bahwa benda material itu eksis. Apabila pemahaman benda material eksis hanya merupakan sebuah matriks kompleks yang menipu pikiran manusia, itu berarti Tuhan adalah penipu, dan bagi Descrates, penipu ialah ketidaksempurnaan. Padahal Tuhan ialah makhluk yang sempurna, oleh karena itu Tuhan tidak mungkin menipu, sehingga benda material itu pastilah ada.

Metafisika

Bagi Descrates, realitas terdiri dari tiga hal. Yakni benda material yang terbatas (objek-objek fisik seperti meja, kursi, tubuh manusia, dan sebagainya), benda mental-nonmaterial yang terbatas (pikiran dan jiwa manusia), serta benda mental yang tak terbatas (Tuhan).
Ia juga membedakan antara pikiran manusia dan tubuh fisik manusia. Pembagian ini juga mengantarkannya pada pembagian keilmuan. Realitas material sebagai ranah bagi keilmuan baru yang dibawa Galileo dan Copernicus, realitas mental bagi keilmuan dalam bidang agama, etika, dan sejenisnya.

Namun, dualismenya ini juga yang kerap kali menjadi kritikan bagi berbagai filsuf lainnya seperti Barkley misalnya. Problem utama dari dualisme tersebut ialah bagaimana pikiran dan tubuh berinteraksi satu sama lainnya. serta terjebak dalam pilihan ekstrem, baginya benda hidup selain manusia (contoh:hewan) tidak memiliki pikiran dan jiwa, sehingga hanya dipandang sebagai bentuk material sama halnya seperti mesin.

Kematian

Rene Descartes meninggal di Stockholm, Swedia, tepatnya tanggal 31 Maret 1596 pada usia 54 Tahun,  karena pneumonia (radang paru-paru). Sebelum meninggal, ia banyak acara atas undangan Ratu Elisabeth dari Swedia. Iklim Swedia dan padatnya acara-acara Descartes waktu itu disinyalir berpengaruh pula pada kematiannya. 

Nah..Jadi seperti itu cerita tentang seseorang yang memiliki sesuatu itu tadi..Rene Descartes dengan tulisannya yang terkenal “Cogito ergo sum” yang artinya “Saya Berfikir Maka Saya Ada”, seorang filsuf dan matematikawan Perancis yang sangat terkenal di dunia filsuf dan dunia science tentunya. Karya beliau sampai saat ini masih sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan, dunia penerbangan, dunia perkapalan, dunia permesinan, dunia apa lagi yah..!! aha..diluar dunia juga digunakan..tapi bukan lain dunia lho ini..maksudnya di dunia astronomi..dan lebih tepatnya dalam dunia hitung-menghitung atw biasa kita kenal dengan Sistem Koordinat Kartesius, ini hanya salah satu contoh karya beliau..masih ada salah dua..salah tiga..dan salah seterusnya..karya-karya beliau..hahaha..

Yah..cukup sekian saya rasa cerita tentang Rene Descartes ini..cukup untuk memberikan inspirasi dan motivasi juga tentunya..untuk terus berfikir dan memikirkan..sehingga nantinya bisa menghasilkan karya-karya yang bisa bermanfaat didalam kehidupan di dunia seperti itu..
~Ing Eni Uro Uno~


0 komentar:

Posting Komentar